Senin, 12 Oktober 2015

Surat untukmu.... hati

Untukmu hati yang sedang merasakan lara......

Karena salah mengartikan cinta,memberikan segalanya pada yang dicintai hingga meninggalkan bekas yang tak mudah dihapus
sejarah hidupmu. Melupakan sesuatu yang harus dijaga hingga meninggalkan luka yang tak mudah
dihapus tinta sejarah hidupmu...

Hati......
Mengapa tak kau relakan sejenak pada apa yang kau kira tak baik untukmu...?? Jika sulit, endapkan beberapa saat rasa tak terimamu pada apa yang kau jalani.

Untukmu hati yang sedang berusaha tegar....
Ketika hari berjalan terasa berat karena ada ketersiksaan di dalam dada, sulit dilukiskan oleh kata
karena perasaan yang bicara.
Ketika sulit sekali untuk menerima,kadang sering mampir pikiran dan perandaian. Dalam hidup ini ingin sekali kau
meraih keikhlasan. Kau menginginkan yang terbaik dikisahmu ini...

Hati......
Luka yang telah dia toreh untukmu, biar esok ia menjadi kasih sayangmu padanya. Biarkanlah
mengalir dzikir dikidung doamu agar sakit yang kau rasa biar menjadi penawar dosamu. Doa dan
selalu berdoa pada-Nya adalah kunci yang tak pernah mati bagi hati yang tersakiti.

Untukmu hati yang sedang bimbang....
Kau selalu memohon tentang dia....
Bila dia untukmu maka dekatkanlah dan arahkanlah hatinya untuk menerimanya.
Namun jika menolaknya, lewat
angin....afirmasikanlah bahwa dia tak layak untukmu.

Hati.....
Takdir itu milik-Nya. Usaha dan doa milik kita.
Allah Maha Melihat bentuk ikhtiar kita. Ketika Allah telah mengafirmasikan semua
doamu, apalagi yang kau ragukan...??
Mata boleh menangis tapi hati tetap ridho akan ketetapan Allah. Yakini Allah akan memberi ganti yang lebih baik.

Hati....
Allah tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Allah nggak selalu memberikan apa yang kita inginkan tapi yakinlah Allah selalu memberikan yang kita butuhkan. Semoga Allah mengganti
yang telah hilang dan telah pergi. Semoga Allah memberi kesabaran di hati...

Hati.... Akupun sebagai nurani tak lepas doa untukmu.

Ya Allah aku (hati n nurani) berlindung pada-Mu
dari kegelisahan dan kesedihan. Diantara kelemahan hati ini tak bosan ku memohon kekuatan untuk tetap merenda harapan. Agar
bisa bahagia walau tanpa bersamanya. Gantikan yang hilang dan tumbuhkan yang telah patah, ku
ingin bahagia di dunia dan akherat.
Pada-Mu ku mohon segala. Jaga selalu hati ini ya Allah.....

La tahzan (jangan bersedih)... Biarlah bayangnya menjadi gambaran hitam untuk putihmu. Allah udah mengafirmasikan, mungkin dia tak layak untukmu.....
La tahzan....tamie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar