Selasa, 20 September 2016

Absurd...

Absurd.  Tentang aku, tentang hati bukan hidup.  Kenapa?  Ga ada alasan khusus, tentang hidupku yang tidak absurd.  Semua mengalir sesuai alurnya.  Bangun tidur,  kerja,  makan,  beredar ke tempat nongkrong-jarang karena aku lebih suka berkutat pada buku (novel,  komik atau apa saja yang dibaca) atau imajinasi liar yang aku tulis,  menjadi autis. Dan itu lebih menyenangkan,  menjadi seorang introvert. 
Kalau dipikir,  hidupku yang sekarang sungguh berbanding terbalik dengan diriku yang dulu.  Kenapa bisa?  Karena hidup.  Everybody changing and doesnt feel the same, dengan berbagai alasan. 

Absurd.  Tentang aku. Berjalan mengikuti pola hidup dan terkadang alur berbalik mundur.  Absurd.  Ga jelas.  Kenapa?  Banyak alasan.
Absurd.  Tentang hati.  Berjalan mengikuti akal tapi kemudian hati yang menanggung akibatnya. Kenapa?  Karena akal lebih didengar daripada hati.

Absurd.  Tentang aku. Karena aku cinta absurd.

Minggu, 18 September 2016

Jangan Tergiur Voucher Gratis...

Iseng-iseng barusan lihat blog tentang penipuan berkedok voucher gratis dan ternyata korbannya terus bertambah (setelah kejadian sama saya yang kena juga). 

Saya sedikit berbagi pengalaman, ya.  Sebulan yang lalu, tepat banget pas 17 agustus, saya dan teman sehabis belanja niatnya mau nyari makan di food court MD Plaza,  trus tau-tau ada cowok yang nawarin voucher gratis.  Tertarik nih ceritanya,  kali aja rejeki.  Dan dibawalah kami (saya n temen)  ke toko yang bernama raja elektronik.  Disana udah sedia dua kursi n meja.  Trus kita diminta ngasih saran tentang produk mereka yang katanya akan launching pameran bulan oktober.  Setelah dijelasin produk, nih kita disuruh memilih kupon undian yang nilai voucher 100-500rb rupiah. Ketika kita memilih salah satu,  ternyata kita dapat voucher 1jt. 

Singkat cerita, nih katanya-kita dapat platinum bonus dan baru orang pertama dibandung yang dapet,  juga katanya-dapat hadiah home theater,  pemijat listrik, kompor listrik, mixer dan panci presto bahkan katanya lagi dapat voucher tambahan senilai 500rb, dan mereka juga sok-sok an nelpon managernya buat mastiin tentang voucher yang kita dapat..  Wah,  gile aja,  nih! Awalnya kami ragu,  karena hadiah terkesan mudah banget didapat ditambah kita akan dijadikan duta promosi dan masuk majalah. Tapi si pelaku yang lebih dari 4 orang (pas kejadian saya)  terus aja ngerecokin dan ngebikin kita ga fokus dan kayak orang bego kebingungan. Pada akhirnya kita setuju mengambil voucher itu dengan syarat harus ada DP yang masuk, kita ngasih DP@750rb berarti kalau berdua 1.5 jt. Itu juga sampe dianter ke atm,  gile lagi aja.

Nah,  DP masuk tuh 1.5jt, kita minta jaminan barang yang akan ditukar nanti pas pameran dan ketika kita minta jaminan kompor listrik mereka ga ngasih dengan alasan kalau jaminan kompor harus masuk uang sekitar 2.5 jt dan akhirnya kita hanya dapat panci presto sebagai jaminan. 

Keluar dari toko kita langsung bengong kayak orang bego.  Masih ragu,  beneran ga, sih? buat jernihin otak,  kita nyari makan sambil googling pameran raja elektronik itu.  Dan jegeeerrrr...  Yang muncul tentang penipuan berkedok voucher gratis,  ga hanya di bandung tapi juga d mall-mall kota lain.  Kita kelimpungan nih,  gila aja, pikir saya.  Kita langsung kembali ke tokonya tapi ternyata tutup. 

Sepulang ke rumah,  kita masih was-was...  Beneran ga sih ini penipuan? Kita baca surat perjanjian yang sempat dibuat,  dan astaga isi perjanjian memberatkan kita untuk menuntut balik uang kembali.  Beberapa hari kemudian kita minta bantuan kerabat teman yang kebetulan seorang pengacara.  Beliau mau membantu mengkomunikasikan sesuai prosedur yaitu datang ke pihak management gedung dan meminta pembatalan transaksi dengan penekanan bahwa harga yang diberikan menyalahi aturan dan melakukan perjanjian secara sepihak akan dikenakan beberapa pasal pidana.  Mereka ga terlalu banyak komentar,  mungkin tahu yang dihadapinya itu orang yang mengerti hukum.

Alhamdulillah uang bisa kembali meskipun ada pemotongan sebesar 15% yang awalnya mereka minta 25% (kita menolak keras karena kita ngerasa ga melakukan pembelian,  jadi untuk pemotongan 25% terlalu besar).

Bagi siapa aja yang kena,  coba konsultasikan dulu keluhan ke pihak management gedungnya.  Bila ternyata belum ada kejelasan,  langsung aja lapor ke BPSK Bandung. Semakin banyak yang melapor, akan semakin bagus karena akan dikenakan tindak pidana bagi si pelaku usaha. 

Rabu, 16 Maret 2016

Entahlah...

Entahlah. Satu kata itu yang mungkin selalu ada dibenak dan pikiranku.  Entahlah,  akan selalu menjadi sebuah jawaban tiap kali hati dan pikiran bawel dengan berbagai pertanyaan. Meskipun kadang nurani atau hati kecil mewakili menjawab semuanya.  Meskipun absurd.

Ya, tidak jelas.  Dan selalu tidak jelas tiap kali hati dan pikiran bertentangan.Entahlah pada setiap kata 'kenapa' dan 'mengapa'.  Tak ada jawab.

Dan entahlah,  kenapa aku lebih menikmati menjadi seorang introvet.  Autis pada dunia yang aku ciptakan sendiri. Entahlah.  Absurd.